MI Hidayatun
Najah berdiri di dalam Yayasan Hidayatun Najah yang telah berdiri sejak tahun 1985
berdasarkan Akte Notaris Sugiyanto, SH tertanggal 28 September 1985 Nomor 48. Berdirinya Yayasan ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat di Kelurahan Latsari saat itu akan pendidikan Agama. Maka berdirilah Yayasan
Hidayatun Najah (Yadana), yang
beralamat di jalan Sunan Kalijaga disebelah kantor Kelurahan Latsari, atas prakarsa Bpk. Imam Syafi’i, Kepala Kel. Latsari saat itu, bersama Bpk. Syahid
Mabroeri dan beberapa tokoh masyarakat yang peduli pada Pendidikan Agama. Yadana
kemudian menjadi
Lembaga Sosial dan Dakwah dengan orientasi pada Pendidikan Agama dengan Jenjang
Madrasah Diniyah.
Sejak
berdiri, yayasan ini cukup eksis selama kurang lebih 15 tahun dalam bentuk
pendidikan diniyah dengan input santri cukup banyak. Namun Memasuki kisaran
tahun 2000 perkembangan Madin kurang menggembirakan karena berbagai sebab dan bahkan
sempat mengalami masa vakum. Pada tahun 2007 muncul sebuah gagasan untuk
mendirikan pendidikan formal. Maka pada tahun itu juga berdirilah
pendidikan formal tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dengan nama
Raudhatul Athfal (RA) Hidayatun
Najah atas
prakarsa Bpk. Zaenal Machalli,S.E. dan Bpk Suprapto (alm.).
Alhamdulillah,
dengan dibukanya RA Hidayatun Najah yang diasuh oleh Ustadzah Kamari dan
kawan-kawan, Hidayatun Najah mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Namun
demikian, Maha Benar Allah dengan firman-Nya, yang intisarinya bahwa “ujian
(cobaan) akan selalu menyertai setiap perjuangan”. Yayasan Hidayatun Najah tidak
lepas dari cobaan tersebut. Yayasan yang masih dalam masa sulit merintis lembaga
pendidikan dengan fasilitas sarana dan prasarana seadanya ini ternyata sedikit
melupakan legalitas kepemilikan lahan yang ditempati.
Perlu
diketahui bahwa saat itu Yayasan Hidayatun Najah (YADANA) menempati lahan yang
berstatus tanah negara yang menyatu dengan kantor kelurahan Latsari. Karena status
tanah yang masih milik negara tersebut, Yayasan harus mengembalikannya ketika
pemerintah kabupaten membutuhkannya dan yayasan harus mencari lokasi baru. Maka
untuk sementara RA Hidayatun Najah menempati rumah kosong yang dipinjamkan oleh
seorang dermawan sambil pengelola mencari lokasi baru untuk dibangun gedung
ruang kelas.
Syukur
alhamdulillah, pertolongan Allah selalu melingkupi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam
memperjuangkan agama-Nya, seorang dermawan yang bernama Bpk. H. Fauzi Salam bersedia
mewakafkan sebidang tanah di jalan Sunan
Kalijaga Gg. Kresna 17 B Tuban untuk Yayasan Hidayatun Najah dan berkat swadaya masyarakat serta uluran
tangan dari para donatur dan dermawan akhirnya pada lahan wakaf tersebut
berdiri 3 lokal untuk RA Hidayatun Najah pada tahun 2009, sekaligus pada tahun
tersebut dibuka jenjang Play Group yang dikomandani ustadzah Nurulia Alfiah.
Yang patut membuat pengelola lebih bersyukur adalah dengan berpindah lokasi
ternyata antusiasme masyarakat kepada Hidayatun Najah justru semakin baik
sehingga pada tahun 2010 dibuka jenjang Pendidikan Dasar dengan Nama MI
Hidayatun Najah.
Walaupun kendala
dan ujian selalu mengiringi setiap perjuangan tapi pertolongan Allah selalu
melebihi apa yang diperkirakan dan diinginkan hamba-Nya. Pada saat itu, antusias
dan animo yang sangat besar dari masyarakat belum diimbangi kemampuan yayasan untuk
menyediakan sarana prasarana yang memadai, sehingga pada TP 2012/2013 sebagian
kelas pada jenjang MI harus belajar di Mushalla milik masyarakat. Namun pada
tahun itu juga ada seorang dermawan, Bpk H. Ngarbi (alm.) mewakafkan lahan yang
dimilikinya seluas 300 M². Setelah itu, untuk memperluas lahan yang dimiliki MI Hidayatun Najah membuka
program wakaf tunai dan berhasil membebaskan lahan seluas 1.500 M² yang saat ini telah
berdiri kokoh 14 kelas untuk MI Hidayatun Najah. Tidak berhenti sampai di situ,
berkat antusiasme para dermawan yang mempercayakan donasinya pada lembaga ini, pada
pertengahan tahun 2015 menuntaskan program wakaf tunai II untuk membebaskan
lahan seluas 600 M². Semoga Allah menerima amal para waqif dan donatur. Amin
0 komentar:
Posting Komentar